Oleh: rhodesyup1 | September 12, 2019

Berbekal pengalaman, akhirnya aku putuskan buka usaha mebel antique.

Prahara datang menerjang kehidupan ekonomi saya di awal tahun 2012 silam. Secara mendadak perusahaan tempat saya bekerja selama lebih dari 11 tahun mendadak pabrik di tutup oleh pemiliknya. Seluruh karyawan ditempat saya bekerja pun di pecat tanpa pesangon. Termasuk saya terkena PHK dikeluarkan tanpa uang pesangon sepeserpun waktu itu, belum ada bantu loncatan kemana saya harus mendapatkan pekerjaan.

Selang beberapa bulan saya luntang lantung tidak jelas langkah saya berjalan mencari pekerjaan. Lalu saya menemui teman-teman, tanpa sengaja dibenak saya muncul ide untuk membuka usaha mebel bersama-sama dengan teman-teman saya yg kebetulan mereka adalah tukang kayu ahli dalam membuat mebel.

furniture jati rak buku antik

rak buku mebel kayu jati antik

Nasib untung masih berada disaya, tanpa dikira-kira saya mendapatkan tawaran pesanan mebel dari pembeli di negara New Zealand dan Bangkok. Seketika dengan modal yang pas-pasan saya dengan teman-teman menerima pesanan mebel tersebut. Seiring waktu berjalan proses pembuatan mebel berjalan dengan lancar dan pembayaran dari pembeli sudah kami terima lunas dengan lumayan.

Terbersit dalam pikiran saya untuk membuat nama brand usaha mebel dengan nama Jawa Antique. Akhirnya saya bersama-sama sepakat dengan memberi nama Jawa Antique untuk usaha mebel kami ini.

Seiring waktu beberapa kontainer pesanan telah kami selesaikan dan sudah diterima oleh pembeli di negara masing-masing. Tetapi saya tidak menyangka produk mebel yang sudah diterima banyak yang rusak. Sehingga saya mendapat keluhan dan klaim yang begitu besar dari pembeli. Waktu itu sangat sulit bagi kami untuk mengcover keluhan dari pembeli karena modal kami masih minim.

Saya sempat merasa tertipu dengan rekan saya karena pengerjaan pembuatan mebel tidak sebagus yg saya kira. Padahal mereka ahli dalam bidang pembuatan mebel kayu. Akhirnya, saya putuskan untuk sementara fakum dulu dalam dunia bisnis furniture. Karena saya tidak tahan dengan menerima keluhan barang-barang rusak yg begitu banyak. Sungguh saya tidak menyangka kalau hal ini akan terjadi, terlebih teman saya tidak mau bertanggung jawab untuk memberikan penggantian dari barang-barang yang sudah rusak ke pembeli di luar negeri.

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Itulah prototype produk mebel yang sudah kami ekspor ke beberapa buyer di luar negeri . Terbersit dalam pikiran saya ingin menghidupkan kembali usaha furniture yang dahulu sempat fakum. Sambil mencoba menuliskan pengalaman di blog saya ini, siapa tahu ada opportunity dalam waktu dekat untuk saya.


Tinggalkan komentar

Kategori